poltekkesbogor.com – Menggertakkan gigi atau yang dikenal dengan istilah bruxism itu sering banget kejadian tanpa kita sadari. Apalagi saat tidur, tahu-tahu bangun pagi rahang terasa pegal, gigi ngilu, atau bahkan kepala ikut sakit. Bukan cuma ganggu kenyamanan, kebiasaan ini juga bisa merusak gigi dan bikin sendi rahang stres dalam jangka panjang.
Sebagai penulis di poltekkesbogor.com, aku cukup sering dapet cerita dari orang-orang yang bingung kenapa giginya terasa aus padahal gak pernah makan makanan keras. Ternyata usut punya usut, penyebabnya adalah kebiasaan menggertakkan gigi, terutama saat stres atau tidur. Nah, biar kamu gak ikut-ikutan ngalamin hal serupa, yuk simak 7 cara buat menghindari kebiasaan ini.
1. Kenali Momen Saat Kamu Sering Menggertakkan Gigi
Langkah pertama adalah menyadari kapan aja kamu biasanya mulai menggertakkan gigi. Apakah saat tidur? Atau justru saat kerja, belajar, atau lagi stres mikirin sesuatu? Banyak orang menggertakkan gigi tanpa sadar saat fokus atau tegang.
Coba perhatiin kebiasaan kamu sehari-hari, dan kalau udah mulai terasa rahang tegang atau gigi saling menekan, segera kendurkan posisi mulut dan tarik napas dalam-dalam. Kesadaran ini jadi kunci penting buat mulai mengubah kebiasaan.
2. Kelola Stres dengan Lebih Sehat
Bruxism sering banget dipicu oleh stres dan kecemasan. Jadi kalau kamu gampang panik atau tegang, kemungkinan menggertakkan gigi juga makin besar. Coba cari cara yang lebih sehat buat ngeluarin stres, kayak olahraga ringan, jalan santai, meditasi, atau sekadar dengerin musik yang kamu suka.
Kalau lagi suntuk di kantor atau rumah, ambil jeda sebentar buat relaksasi. Tarik napas dalam, buang perlahan, dan kasih waktu tubuh kamu buat tenang. Semakin pikiran kamu rileks, otot rahang juga gak gampang tegang.
3. Hindari Konsumsi Kafein dan Alkohol Berlebihan
Kafein dari kopi, teh, atau minuman energi bisa bikin otot jadi lebih aktif, termasuk otot rahang. Alkohol juga bisa memengaruhi kualitas tidur dan bikin kamu makin sering menggertakkan gigi saat tidur.
Kalau kamu emang hobi ngopi, coba atur waktunya supaya gak terlalu dekat dengan jam tidur. Begitu juga dengan alkohol—kurangi konsumsinya, terutama di malam hari. Pilih minuman yang lebih menenangkan seperti teh herbal atau air putih hangat.
4. Jaga Posisi Rahang Saat Bangun dan Beraktivitas
Posisi rahang yang benar itu adalah saat gigi atas dan bawah gak saling bersentuhan, lidah berada di langit-langit mulut, dan mulut tertutup tapi santai. Banyak dari kita gak sadar kalau giginya selalu dalam posisi ‘menggertak’, padahal lagi gak makan atau ngomong.
Coba latih posisi rahang netral ini secara rutin. Setiap kali kamu merasa rahang mulai tegang, kendurkan dan istirahatkan mulutmu. Bisa juga kamu tempel catatan kecil di meja kerja yang ngingetin kamu untuk “Rileksin rahang!”
5. Gunakan Pelindung Gigi Saat Tidur
Kalau kamu termasuk yang sering menggertakkan gigi pas tidur, pelindung gigi atau night guard bisa jadi penyelamat. Alat ini dipakai di malam hari dan bantu mencegah gesekan langsung antara gigi atas dan bawah.
Kamu bisa konsultasi ke dokter gigi buat bikin pelindung gigi yang sesuai bentuk rahang kamu. Meski awalnya mungkin agak gak nyaman, lama-lama bakal terasa manfaatnya, terutama kalau kamu udah sering bangun tidur dengan rahang ngilu atau gigi terasa aus.
6. Hindari Mengunyah Asal-asalan
Kalau kamu sering gigitin pulpen, sedotan, es batu, atau bahkan kuku, itu bisa ngasih sinyal ke otot rahang buat tetap aktif. Kebiasaan kecil ini bisa memicu refleks menggertakkan gigi, apalagi kalau kamu udah punya kecenderungan bruxism.
Coba ganti kebiasaan ini dengan aktivitas lain yang gak melibatkan mulut, kayak mainan stress ball atau coret-coret buku. Biar otot rahang gak kerja terus tanpa kamu sadari.
7. Lakukan Peregangan dan Pijat Ringan Rahang
Terakhir, bantu rahang kamu buat tetap santai dengan latihan dan pijatan ringan. Kamu bisa buka-tutup mulut perlahan, gerakkan rahang ke kanan-kiri dengan lembut, atau pijat area di depan telinga dan sepanjang garis rahang pakai ujung jari.
Lakuin peregangan ini pas pagi hari dan sebelum tidur. Selain bantu meredakan ketegangan, ini juga bisa jadi sinyal buat tubuh kamu supaya rileks dan gak ‘mengaktifkan’ mode tegang pas tidur nanti.
Kapan Harus Periksa ke Dokter?
Kalau kamu udah coba berbagai cara tapi tetap merasa sering menggertakkan gigi, atau kalau gigi kamu mulai terasa aus, longgar, atau rahang sakit terus-menerus, sebaiknya langsung konsultasi ke dokter gigi atau fisioterapis rahang.
Penanganan dini bisa mencegah kerusakan permanen di gigi dan sendi rahang. Jangan nunggu sampai susah buka mulut atau gigi mulai patah karena tekanan yang gak disadari.
Penutup Santai Tapi Serius
Menggertakkan gigi mungkin terdengar sepele, tapi efeknya bisa jangka panjang banget kalau gak ditangani. Rahang bisa rusak, gigi bisa terkikis, dan kualitas tidur pun bisa terganggu. Padahal dengan sedikit perhatian dan perubahan kecil dalam rutinitas, kamu bisa banget ngurangin atau bahkan menghentikan kebiasaan ini.
Yuk mulai lebih sadar sama tubuh sendiri, terutama soal rahang dan mulut. Karena rahang yang tenang, bukan cuma bikin makan jadi nyaman, tapi juga bikin kamu bangun pagi dengan senyum lebih lega!