poltekkesbogor.com – Namanya juga anak kecil, lari ke sana-sini, loncat dari sofa, naik sepeda ngebut di gang rumah—semuanya jadi bagian dari petualangan mereka tiap hari. Tapi, di balik semua keceriaan itu, ada satu hal yang sering bikin orang tua was-was: anak jatuh dan kepalanya terbentur. Kadang cuma benjol, tapi ada juga yang bikin kita panik karena takut terjadi sesuatu yang lebih serius.
Gue pribadi pernah ngalamin paniknya waktu keponakan gue jatuh dari kasur dan kepalanya kena lantai. Padahal kasurnya nggak tinggi, tapi langsung muncul benjolan gede di pelipis. Reaksinya nangis sekencang-kencangnya, dan gue langsung panik. Untungnya nggak parah, tapi pengalaman itu ngajarin gue pentingnya tahu langkah yang tepat kalau anak terjatuh dan kepalanya terbentur. Nah, buat lo yang mungkin suatu saat ngalamin hal yang sama, berikut ini 10 langkah simpel tapi penting buat ditangani dengan tenang.
1. Tetap Tenang dan Jangan Panik
Hal pertama yang harus lo lakukan adalah tetap tenang. Mungkin lo bakal kaget dan panik, tapi kepanikan justru bikin lo susah mikir jernih. Anak juga bisa makin nangis karena ngerasa lo panik.
Tarik napas dalam, tenangkan diri, lalu dekati anak dengan lembut. Kasih tahu mereka bahwa semuanya akan baik-baik aja. Kontak mata dan pelukan bisa bantu anak merasa lebih tenang.
2. Periksa Bagian Kepala yang Terbentur
Setelah anak sedikit lebih tenang, segera cek area yang terbentur. Cari tahu apakah ada benjolan, luka terbuka, memar, atau pendarahan. Kalau ada benjolan, itu biasanya cuma dampak ringan dari benturan.
Tapi kalau lo nemu darah yang terus keluar atau luka yang dalam, langsung bersihkan pelan-pelan dengan kain bersih dan air hangat. Jangan ditekan terlalu keras.
3. Kompres Dingin di Area Benjol
Kalau ada benjolan, lo bisa langsung kompres pakai es batu yang dibungkus kain atau handuk kecil. Jangan taruh es langsung ke kulit ya—bisa bikin kulit iritasi. Kompres selama 10–15 menit buat ngurangin bengkak dan rasa nyeri.
Lakuin kompres ini tiap beberapa jam selama 24 jam pertama. Biasanya dalam waktu itu, bengkaknya udah mulai turun kalau nggak ada masalah serius.
4. Amati Reaksi Anak Selama 24 Jam Pertama
Ini bagian paling penting. Meskipun anak udah keliatan tenang, tetap pantau reaksinya selama 24 jam pertama setelah benturan. Apakah mereka jadi lebih ngantuk dari biasanya? Rewel berlebihan? Muntah? Jalan nggak seimbang? Atau ngomongnya jadi aneh?
Kalau ada satu aja dari tanda-tanda itu, jangan tunda buat bawa anak ke dokter. Bisa jadi ada cedera di dalam kepala yang butuh penanganan cepat.
5. Cek Respons dan Kesadarannya
Tanya hal-hal sederhana ke anak, kayak “Namamu siapa?”, “Kamu habis main apa tadi?”, atau “Kamu tahu kita lagi di mana?” Ini buat lihat apakah mereka masih sadar penuh dan nggak ada gangguan memori singkat.
Kalau anak bisa jawab dengan wajar dan nggak kebingungan, itu tandanya bagus. Tapi kalau jawabannya aneh atau nggak sesuai, langsung konsultasi ke dokter.
6. Jangan Langsung Bawa Tidur
Banyak orang tua pengen anak cepat tidur setelah jatuh biar tenang. Tapi usahakan untuk tidak langsung membiarkan anak tidur selama 1–2 jam pertama setelah benturan. Kita perlu lihat responsnya dulu selama beberapa waktu.
Kalau anak tetap sadar, aktif, dan nggak menunjukkan gejala aneh, baru deh lo boleh kasih mereka istirahat atau tidur siang.
7. Hindari Memberi Obat Tanpa Petunjuk Dokter
Kalau anak ngeluh sakit kepala, jangan langsung kasih obat penghilang nyeri tanpa saran dokter. Obat kayak parasetamol mungkin aman, tapi bisa menutupi gejala cedera kepala yang lebih serius.
Jadi, kalau beneran mau kasih obat, sebaiknya konsultasi dulu. Atau lo bisa bantu redakan dengan pelukan, suasana tenang, dan posisi kepala yang nyaman.
8. Perhatikan Gerak Tubuh dan Keseimbangan
Kadang, efek benturan di kepala bisa muncul dalam bentuk gangguan koordinasi tubuh. Misalnya, anak jalan oleng, kesulitan berdiri, atau tiba-tiba jatuh lagi padahal nggak ada alasan jelas.
Kalau lo liat hal-hal kayak gini, segera bawa ke IGD atau klinik terdekat. Jangan nunggu-nunggu sambil nebak-nebak.
9. Ajak Anak Bicara Tentang Rasa yang Mereka Alami
Anak kecil mungkin belum bisa ngungkapin rasa sakitnya dengan detail. Tapi lo bisa bantu dengan nanya secara perlahan, kayak “Sakitnya kayak ditusuk atau kayak berdenyut?”, atau “Kepalanya sakit di sini atau sini?”
Dengan begitu, lo bisa dapet gambaran lebih jelas tentang kondisi mereka, dan lebih siap jelasin ke dokter kalau butuh pertolongan medis.
10. Segera ke Dokter Kalau Ada Gejala Mencurigakan
Beberapa tanda yang nggak boleh diabaikan setelah benturan kepala pada anak:
-
Muntah berulang
-
Anak sulit dibangunkan
-
Kejang
-
Pupil mata berbeda ukuran
-
Anak kehilangan kesadaran walau cuma sebentar
-
Perubahan perilaku drastis (misalnya dari ceria jadi diam total)
Kalau ada gejala di atas, langsung ke rumah sakit. Jangan pikir dua kali.
Penutup
Jatuh dan terbentur kepala itu bisa jadi pengalaman yang bikin panik, apalagi kalau kejadian sama anak kecil. Tapi dengan tahu langkah-langkah yang tepat, lo bisa tanggap dengan tenang dan bantu anak pulih lebih cepat. Di poltekkesbogor.com, gue percaya kalau kesiapan orang tua dalam situasi darurat bisa jadi penentu utama keselamatan anak. Jadi mulai sekarang, yuk belajar respons yang benar dan simpan artikel ini buat panduan kalau suatu saat dibutuhin.